HUTANG JANJI BASUKARNA KEPADA DURYUDANA
Keywords:
HUTANG, JANJI, BASUKARNAAbstract
Ibu Kunti bertemu dengan Basukarna di kediamannya. Dia menjelaskan dengan penuh kelembutan dan harapan bahwa Basukarna sebenarnya adalah saudara kandung mereka. Ibu Kunti memohon kepada Basukarna untuk bergabung dengan Pandawa dan memperjuangkan keadilan dan kebenaran dalam perang melawan Kurawa.
Namun, Basukarna terguncang oleh tawaran itu. Duryudana telah memberinya kedudukan yang tinggi, pengakuan, dan kehormatan sebagai seorang pangeran. Dia merasa dilematis antara kewajiban keluarga dan kesetiaan pada Kurawa yang telah memberinya segalanya.
Dalam hatinya, Basukarna merenung dan mempertimbangkan pilihan yang sulit. Akhirnya, dengan perasaan berat, Basukarna menolak permohonan Ibu Kunti.
“Ibu, aku tahu kalau Pandawa berada dipihak yang benar. Akan tetapi aku sadar bahwa aku berhutang budi yang tidak akan bisa aku bayar, Duryudana telah memberiku martabat dengan mengangkatku sebagai pangeran. Secara pribadi aku maafkan Arjuna karena telah menghinaku sebagai anak kusir kereta. Kalaupun perang pecah, anak ibu tetap lima, tinggal siapa yang meninggal, aku Basukarna putra Dewa Surya, atau Arjuna, putra Dewandu.”
Ibu Kunti hanya bisa terdiam, dan menangis.
ISBN: 978-623-147-063-8

Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Ferril Irham Muzaki

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.