“PAK DEDE” (PROGRAM AKTUALISASI KADER DETEKSI DINI DEPRESI) LANSIA DENGAN PENYAKIT TBC
DOI:
https://doi.org/10.55080/jim.v2i1.136Keywords:
Tubercolosis ; Lansia ; deteksi dini depresiAbstract
Penyakit kronik merupakan penyakit yang menyebabkan kematian terbanyak di dunia, Salah satu penyakit tersebut adalah Tuberculosis (TBC). Data Wilayah Kerja Puskesmas Karaangayu menujukkan bahwa kasus TBC dari empat kelurahan memperoleh hasil Kelurahan Karangayu menduduki kasus tertinggi TBC. Lansia dengan kasus TBC merupakan populasi yang memerlukan perhatian untuk mencegah dampak yang ditimbulkan, baik dari segi fisik dan psikologis. lansia dengan tuberculosis dan penyakit komorbid lebih banyak mengalami depresi dibandingkan dengan penderita TBC tanpa komorbid, depresi yang disebabkan oleh pengobatan jangka panjang yang dijalani. Pokok permasalahan Kader Posyandu Lansia Kelurahan Karangayu belum memiliki pengetahuan tentang deteksi dini depresi pada lansia dengan TBC dalam upaya mencegah depresi serta meningkatkan atau mempertahankan kualitas hidup lansia. Metode PKM ini menggunakan tahapan perencanaan, pelatihan, dan evaluasi monitoring.
Hasil dari PKM ini diantaranya Pengabdi membentuk kader kesehatan jiwa khususnya lansia. dilanjutkan dengan memberikan pelatihan pada kader yang telah ditunjuk dengan deteksi dini depresi dengan memakai Kuesioner SDS (Zung Self Rating Depression Scale). Dipertemuan berikutnya adalah melakukan latihan fisik dengan senam tera. Penatalaksanaan yang dapat diberikan pada lansia yang mengalami stress, ansietas dan depresi adalah dengan olahraga. Ketika dilakukan monitoring evaluasi, Pengabdi melihat hasil pengetahuan dari kader terkait pengetahuan tentang depresi meningkat dengan rerata prosentase dari 68% menjadi 96%. Pelaksanaan pelatihan ini membuat semua Kader Kelurahan Karangayu memiliki peningkatan pengetahuan tentang pentingnya deteksi dini depresi dan latihan fisik senam tera dengan cegah depresi.